Efektivitas Pelaksanaan Program Stunting di Kabupaten Buton Tengah
Effectiveness of Stunting Program Implementation in Buton Tengah Regency
DOI:
https://doi.org/10.25026/jsk.v6i3.2461Keywords:
efektivitas, program, stuntingAbstract
Stunting is a condition where a person has a height that is not in accordance with their age. The stunting condition in Buton Tengah Regency is one of the highest in Southeast Sulawesi Province. To find out the extent of the implementation of the stunting reduction program in Buton Tengah Regency, it is necessary to analyze the effectiveness of the stunting program with a decrease in the incidence of stunting in Buton Tengah Regency in 2023. This study is a non-experimental descriptive study by looking at the effectiveness of the stunting program with a decrease in the prevalence of stunting in Buton Tengah Regency in 2023. The results of the analysis show that there was an increase in the prevalence of stunting from 2022 to 2023, namely from 1621 stunting incidents to 1805 incidents. This shows that the stunting program in Buton Tengah Regency has not been effective in reducing the incidence of stunting as a whole in Buton Tengah Regency. However, the stunting program has been effective in reducing the incidence of stunting in three sub-districts, namely Gu, East Mawasangka, and Sangia Wambulu Districts.
Keywords: effectiveness, program, stunting
Abstrak
Stunting adalah suatu kondisi seseorang memiliki keadaan tinggi badan yang tidak sesuai dengan umurnya. Kondisi stunting di Kabupaten Buton Tengah menduduki salah satu urutan tertinggi di Provinsi Sulawesi Tenggara. Untuk mengetahui sejauh mana implementasi program penurunan stunting di Kabupaten Buton Tengah, maka perlu dilakukan analisis efektivitas program stunting dengan penurunan angka kejadian stunting di Kabupaten Buton Tengah Tahun 2023. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif non eksperimental dengan melihat efektivitas program stunting dengan penurunan prevalensi stunting di Kabupaten Buton Tengah Tahun 2023. Hasil analisis menunjukkan bahwa terjadi kenaikan prevalensi stunting dari tahun 2022 ke tahun 2023, yaitu dari kejadian stunting sebesar 1621 menjadi sebesar 1805 kejadian. Hal ini menunjukkan bahwa program stunting di Kabupaten Buton Tengah belum efektif dalam menurunkan kejadian stunting secara menyeluruh di Kabupaten Buton Tengah. Namun, program stunting telah efektif menurunkan kejadian stunting di tiga kecamatan yaitu Kecamatan Gu, Mawasangka Timur, dan Sangia Wambulu.
Kata Kunci: efektivitas, program, stunting
References
Ni’mah, K. and S.R. Nadhiroh, Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Stunting pada Balita. Media Gizi Indonesia, 2015. 10(1): p. 13-19.
Sutarto, S., D. Mayasari, and R. Indriyani, Stunting, Faktor Resiko dan Pencegahannya. Agromedicine Unila, 2018. 5(1): p. 540-545.
Perbup Buton Tengah No. 39 Tahun 2020, P.B., Peraturan Bupati No.39 Tahun 2020 tentang Intevensi Penurunan Stunting Terintegrasi di Kabupaten Buton Tengah.
Kemenkes, Buku Saku Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2021. 2021, Kementerian Kesehatan RI: Jakarta.
Kemenkes, Buku Saku Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) 2022. 2023, Kementerian Kesehatan RI: Jakarta.
PPN/Bappenas, K., Keputusan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Nomor 10/M.PPN/HK/02/2021. 2021, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Jakarta.
Choliq, I., D. Nasrullah, and M. Mundakir, Pencegahan stunting di Medokan Semampir Surabaya melalui modifikasi makanan pada anak. Humanism: Jurnal Pengabdian Masyarakat, 2020. 1(1).
Sari, D., S.A. Nugraheni, and M.Z. Rahfiludin, Bagaimana Kontribusi Intervensi Gizi Sensitif dalam Upaya Penurunan Stunting?: Literature Review. Media Publikasi Promosi Kesehatan Indonesia (MPPKI), 2023. 6(5): p. 885-895.
Archda, R. and J. Tumangger, Hulu-hilir penanggulangan stunting di Indonesia. 2019.
Asatuti, N.B., et al., Pemantauan Status Gizi Dan Edukasi Gizi pada Remaja Sebagai Upaya Pencegahan Stunting. ASMAT: Jurnal Pengabmas, 2021. 1(1): p. 46-56.
Lailia, I., K. Kismartini, and A.Z. Rahman, Peran Stakeholders Dalam Implementasi Kebijakan Intervensi Gizi Sensitif di Kota Semarang. Journal of Public Policy And Management Review, 2021. 10(3): p. 194-207.
Anggreani, R.D., A. Margawati, and N. Nurjazuli, Evaluasi Penanganan Stunting Melalui Dana Desa Di Masa Pandemi Covid-19 Dengan Metode Sistematik Review. Jurnal Ilmiah Kesehatan, 2021. 14(2): p. 139-151.
Rosha, B.C., et al., Peran intervensi gizi spesifik dan sensitif dalam perbaikan masalah gizi balita di Kota Bogor. Buletin Penelitian Kesehatan, 2016. 44(2): p. 127-138.
Setyawati, V.A.V. and F. Ramadha, Pengaruh kampung KB pada intervensi gizi sensitif stunting di Desa Janegara. Jurnal Gizi Indonesia (The Indonesian Journal of Nutrition), 2020. 9(1): p. 42-47.
Samsir, S., et al., Peran Rembuk Stunting dalam Mewujudkan Anak Sehat di Desa Teluk Pambang. Faedah: Jurnal Hasil Kegiatan Pengabdian Masyarakat Indonesia, 2023. 1(4): p. 31-38.
Hardani, M. and R. Zuraida, Penatalaksanaan gizi buruk dan stunting pada balita usia 14 bulan dengan pendekatan kedokteran keluarga. Medula, 2019. 9(3): p. 565-575.
Setiadi, H., S. KM, and S. Fifi Dwijayanti. Pentingnya kesehatan masyarakat, edukasi dan pemberdayaan perempuan untuk mengurangi stunting di negara berkembang. in Jurnal Seminar Nasional. 2020.
Priyono, P., Strategi Percepatan Penurunan Stunting Perdesaan (Studi Kasus Pendampingan Aksi Cegah Stunting di Desa Banyumundu, Kabupaten Pandeglang). Jurnal Good Governance, 2020.
Hapsari, W. and B. Ichsan. Hubungan pendapatan keluarga, pengetahuan Ibu tentang gizi, tinggi badan orang tua, dan tingkat pendidikan ayah dengan kejadian stunting pada anak umur 12-59 bulan. in Prosiding University Research Colloquium. 2021.
Marbun, M., R. Pakpahan, and A.K. Tarigan, Hubungan Pengetahuan Ibu Hamil Dan Tingkat Ekonomi Tentang Kejadian Stunting Dipuskesmas Parapat Kecamatan Parapat Kabupaten Simalunguntahun 2019. Jurkessutra: Jurnal Kesehatan Surya Nusantara, 2019. 7(2).
Cahyati, N. and C.C. Islami, Pemahaman Ibu Mengenai Stunting dan Dampak Terhadap Tumbuh Kembang Anak Usia Dini. BUHUTS AL ATHFAL: Jurnal Pendidikan dan Anak Usia Dini, 2022. 2(2): p. 175-191.
Adriyani, F.H.N., A. Hikmanti, and R.K. Sugiharti, Pemenuhan pangan lokal sebagai kebutuhan gizi bayi dan balita umur 6-24 bulan di kabupaten Banyumas. Jurnal Pengabdian Masyarakat-PIMAS, 2022. 1(1): p. 29-37.
Ariyanto, A., T.Y. Fatmawati, and N. Efni, PKM Gizi Seimbang Anak Usia Pra Sekolah di TK Islam Baiturrahim. Jurnal Abdimas Kesehatan (JAK), 2023. 5(1): p. 12-17.
Ringgi, M.S.I.N. and Y.M. Keuytimu, Intervensi Berbasis Edukasi pada Ibu terhadap Feeding Practice Ibu dalam Upaya Peningkatan Status Gizi Anak Stunting pada Usia 6-24 Bulan. Jurnal Kesehatan, 2022. 13(1): p. 118-123.
Oktafirnanda, Y. and H.P. Harahap. Analisis Faktor Resiko Kejadian Stunting Di Desa Helvetia. in Prosiding Seminar Nasional Terapan Riset Inovatif (SENTRINOV). 2021.
Sunartiningsih, S., I. Fatoni, and N.M. Ningrum, Hubungan Inisiasi Menyusu Dini Dengan Kejadian Stunting Pada Balita Usia 12-24 Bulan. Jurnal Kebidanan, 2020. 10(2): p. 66-79.
Setiawandari, S. and A. Latifah. Optimalisasi peran keluarga mencegah stunting melalui pendekatan emotional demonstration tidak memberikan camilan sembarangan. in Seminar Nasional Pengabdian Kepada Masyarakat UNDIP 2020. 2020.
Meilyasari, F. and M. Isnawati, Faktor risiko kejadian stunting pada balita usia 12 bulan di Desa Purwokerto Kecamatan Patebon, Kabupaten Kendal. 2014, Diponegoro University.
BPS, Kabupaten Buton Tengah dalam Angka 2024. 2024, BPS Kota Baubau: Baubau.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2024 Jurnal Sains dan Kesehatan

This work is licensed under a Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.