Hubungan Jenis Kelamin, Status Gizi, dan Berat Badan Lahir Rendah dengan Kejadian Kejang Demam pada Anak di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda

The Relationship Between Gender, Nutritional Status, and Low Birth Weight with The Incidence of Febrile Seizures in Children at the RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda

Authors

  • Muhammad Harbiyan Acikdin Program Studi Kedokteran, Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia https://orcid.org/0009-0004-9254-6517
  • Annisa Muhyi Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak, Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia
  • Vera Madonna Lumban Toruan Laboratorium Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin, Fakultas Kedokteran, Universitas Mulawarman, Samarinda, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.25026/jsk.v5i6.1382

Keywords:

Gender, Nutritional Status, Low Birth Weight, Febrile Seizure

Abstract

The incidence of febrile seizures is the most common cause in the neuro field of children at the age of 6 months to 60 months, the incidence ranges from 2 to 5% of cases. Risk factors for febrile seizures such as gender, nutritional status, and low birth weight. This study aims to determine the relationship between gender, nutritional status, and low birth weight with the incidence of febrile seizures in children at the Abdoel Wahab Sjahranie Hospital, Samarinda. The study was carried out using observational analysis using a cross-sectional design. The research data were obtained from medical records at Abdoel Wahab Sjahranie Hospital Samarinda with a purposive sampling method. The sample of this study was children aged 6 months to 60 months who suffered from febrile seizures and fever without seizures and met the researcher's criteria. Statistical analysis using chi-square test. The results found as many as 184 samples of 92 samples of febrile seizures and fever without seizures each. The incidence of febrile seizures occurred in the group of children aged 13-24 months (42.4%) with a prevalence of 68.5% boys and 31.5% girls. Researchers used chi-square and obtained p-values for gender (p = 0.034), nutritional status (p = 0.715) and low birth weight (p = 0.412). The conclusion is that there is a relationship between gender and there is no relationship between nutritional status and low birth weight with the incidence of febrile seizures.

Keywords:          Gender, Nutritional Status, Low Birth Weight, Febrile Seizure

 

Abstrak

Kejadian kejang demam kasus tersering di bidang neuro anak di umur 6 bulan hingga 60 bulan, insiden berkisar 2 hingga 5% kasus kejadian. Faktor risiko kejang demam seperti jenis kelamin, status gizi dan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan jenis kelamin, status gizi dan BBLR dengan kejadian kejang demam anak di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda. Penelitian dilaksanakan dengan analitik observasional menggunakan desain potong lintang. Data penelitian diperoleh dari rekam medik di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda dengan metode purposive sampling. Sampel dari penelitian ini adalah anak yang berumur 6 bulan hingga 60 bulan yang menderita  febrile seizure dan fever without seizure serta memenuhi kriteria dari peneliti. Analisis statistik memakai uji chi-square. Hasil ditemukan sebanyak 184 sampel yang terdiri dari masing-masing 92 sampel kejang demam dan demam tanpa kejang. Kejadian febrile seizure terjadi pada kelompok anak berusia 13-24 bulan (42.4%) dengan prevalensi anak laki-laki 68.5% dan perempuan 31.5%. Peneliti memakai chi-square dan didapatkan p-value jenis kelamin (p = 0.034), status gizi (p = 0.715) dan BBLR (p = 0.412). Kesimpulan didapatkan bahwa terdapat hubungan antara jenis kelamin dan tidak terdapat hubungan antara status gizi dan BBLR dengan kejadian kejang demam.

Kata Kunci:         Jenis Kelamin, Status Gizi, BBLR, Kejang Demam

References

Ikatan Dokter Anak Indonesia. Rekomendasi penatalaksanaan kejang demam. Jakarta: Badan Penerbit IDAI; 2016.h.1..

Kakalang J, Masloman N, Manoppo J. Profil kejang demam di Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado Periode Januari 2014 – Juni 2016. Jurnal e-Clinic (eCl). 2018;4(2).

Srinivasan J, Wallace KA, and Scheffer IE. Febrile Simoni MG. Functional Role of Proinflammatory and Seizures. Australian Family Physician. 2005; 34(12): Anti-Inflammatory Cytokines in Seizures. Advances in 1021-1025

Leung, A. K. C. (2018). Febrile Seizure, 7. Retrieved November 13, 2021, From https://www.Ncbi.Nlm.Nih.Gov/Pmc/Articles/Pmc6052913/.

Arifuddin Adhar. (2016). Analisis Faktor Risiko Kejadian Kejang Demam. Jurnal Kesehatan Tadulako, 2(2), 61

Smith, D. K., Sadler, K. P., & Benedum, M. (2019). Febrile seizures: Risks, evaluation, and prognosis. American Family Physician, 99(7), 445–450

Soetomenggolo T. Kejang demam. Dalam: Soetomenggolo T, Ismael S, penyunting. Buku ajar neurologi anak. Edisi kedua. Jakarta: IDAI; 2000.h.245.

Kharisma, P. L., Muhyi, A., & Rachmi, E. (2021). Hubungan Status Gizi, Umur, Jenis Kelamin dengan Derajat Infeksi Dengue pada Anak di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda. Jurnal Sains Dan Kesehatan, 3.

Muenchhoff, M., & Goulder, P. J. (2014). Sex Differences in Pediatric Infectious Diseases. The Journal of Infectious Diseases, 120-126.

Rogol AD, Roemmich JN, Clark PA. Growth at Puberty. Elsevier Science. 2002; 31(6): 192 – 200

Hajar, J. Z., Zulmansyah, Z., & Afgani, A. (2015). Universitas Islam Bandung Repository. Hubungan Karakteristik Pasien Dengan Kejadian Kejang Demam Anak Di Rumah Sakit Al-Ihsan.

Harjatmo TP, Par'i HM, Wiyono S. Buku Ajar Penilaian Status Gizi. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia; 2017.

Septikasari, M. (2018). Status Gizi Anak dan Faktor yang Mempengaruhi. In Mkmi (Vol. 1, Issue 2).

Kemenkes RI. (2020). Standar Antropometri Anak. Jakarta: Kemenkes RI.

Intania, R., Dimiati, H., & Ridwan, A. (2021). Hubungan Status Gizi dengan Usia Kejang Demam Pertama pada Anak. Sari Pediatri, 23(1), 28.

Mahayana, S. A. S., Chundrayetti, E., & Yulistini, Y. (2015). Faktor Risiko yang Berpengaruh terhadap Kejadian Berat Badan Lahir Rendah di RSUP Dr. M. Djamil Padang. Jurnal Kesehatan Andalas, 4(3), 664–673.

Hartiningrum, I., & Fitriyah, N. (2019). Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) di Provinsi Jawa Timur Tahun 2012-2016. Jurnal Biometrika Dan Kependudukan, 7(2), 97.

Arifuddin Adhar. (2016). Analisis Faktor Risiko Kejadian Kejang Demam. Jurnal Kesehatan Tadulako, 2(2), 61.

Fuadi, F., Bahtera, T., & Wijayahadi, N. (2016). Faktor Risiko Bangkitan Kejang Demam pada Anak. Sari Pediatri, 12(3), 142.

Susanti, Y. E., & Wahyudi, T. (2020). Karakteristik Klinis Pasien Kejang Demam Yang Dirawat Di Rumah Sakit Baptis Batu. Damianus: Journal of Medicine, 19(2), 91–98.

Anggareni, K. T., & Suryawan, I. W. B. (2020). Hubungan kadar hemoglobin dengan kejang demam pada anak usia balita di RSUD Wangaya. Intisari Sains Medis, 11(2), 728.

AAP. Febrile Seizures: Clinical Practice Guideline for the Long-term Management of the Child With Simple Febrile Seizures. Pediatrics. 2008;121(6):1281-6.

Dasmayanti, Y., Rinanda, T., Bakhtiar, Imran, & Anindar. (2015). Hubungan Kadar Hemoglobin dengan Kejang Demam Pada Anak Usia Balita. Sari Pediatri, 16(5), 351–355

Nindela, R., Dewi, M. R., Ansori, I. Z., Klinik, B. P., Kedokteran, F., & Sriwijaya, U. (2014). Karakteristik Penderita Kejang Demam di Instalasi Rawat Inap Bagian Anak Rumah Sakit Muhammad Hoesin Palembang. Jurnal Kedokteran Dan Kesehatan, 1 No. 1(Oktober), 41–45.

Gourabi H. Febrile seizure: demographic features and causative factors. Iranian J Child Neurol. 2012;6:33-7

Geminita, T. (2017). Gambaran Pasien Kejang Demam Rawat Inap di RSUD Abdul Wahab Sjahranie Samarinda Periode Januari 2014 - Desember 2015. Samarinda: Universitas Mulawarman (Skripsi)

Tang, J., Yan, W., Li, Y., Zhang, B., & Gu, Q. (2014). Relationship between common viral upper respiratory tract infections and febrile seizures in children from Suzhou, China. Journal of Child Neurology, 29(10), 1327–1332.

Rasyid, Z., Astuti, D. K., & Purba, C. V. G. (2019). Determinan Kejadian Kejang Demam pada Balita di Rumah Sakit Ibu dan Anak Budhi Mulia Pekanbaru. Jurnal Epidemiologi Kesehatan Indonesia, 3(1), 1–6.

Satyanegara. (2014). Ilmu Bedah Saraf. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.h.263-288

Yunita E., V., Afdal, A., & Syarif, I. (2016). Gambaran Faktor yang Berhubungan dengan Timbulnya Kejang Demam Berulang pada Pasien yang Berobat di Poliklinik Anak RS. DR. M. Djamil Padang Periode Januari 2010 – Desember 2012. Jurnal Kesehatan Andalas, 5(3), 705–709.

Aswin, A., Muhyi, A., & Hasanah, N. (2019). Hubungan Kadar Hemoglobin dengan Kejang Demam pada Anak yang Disebabkan Infeksi Saluran Pernapasan Akut: Studi Kasus Kontrol. Sari Pediatri, 20(5), 270.

Anidar, Syarifuddin, H., & Dimiati Herlina. (2020). Gambaran Anemia Defisiensi Besi Pada Kejang Demam Di Rumah Sakit Umum Daerah dr. Zainoel Abidin Banda Aceh. Journal of Medical Science, 1(2), 88.

Mahyar, A., Ayazi, P., Fallahi, M., & Javadi, A. (2010). Risk Factors of the First Febrile Seizures in Iranian Children. International Journal of Pediatrics, 2010, 1–3.

Azzahro, N. U., Saptanto, A., & Kurniati, I. D. (2014). Hubungan Usia, Jenis Kelamin, Riwayat Keluarga, Suhu Dan Berat Bayi Lahir Pasien Dengan Terjadinya Bangkitan Kejang Demam. Repository Universitas Muhamadiyah Semarang, 17.

Oseni, S. B. A., Esimai, V. C., Oyedeji, G. A., & Adelekan, D. A. (2002). Indices of nutritional status in children with febrile convulsion. Nutrition and Health, 16(2), 143–144.

Hussain, S., Tarar, S. H., & Sabir, M. U. D. (2015). Febrile seizrues: Demographic, clinical and etiological profile of children admitted with febrile seizures in a tertiary care hospital. Journal of the Pakistan Medical Association, 65(9), 1008–1010.

Sutomo & Anggraini. (2010). Makanan Sehat Pendamping ASI. Jakarta:Demedia

Subarkah T., Nursalam, Rachmawati P. (2017). Pola Pemberian Makan Terhadap Peningkatan Status Gizi pada Anak Usia 1-3 Tahun. Jurnal INJEC, 146-154.

Gurnida, A Dida. 2011. Revolusi Kecerdasan Nutrisi Bagi Perkembangan Otak. Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran : Bandung

Angraini, D. I., & Ayu, P. R. (2014). The Relationship Between Nutritional Status and Immunonutrition Intake with Immunity Status. Jurnal Kedokteran Unila, 158-165.

Ahmed, S., Finkelstein, J. L., Stewart, A. M., Kenneth, J., Polhemus, M. E., Endy, T. P.,Mehta, S. (2014). Review Article: Micronutrients and Dengue. The American Society of Tropical Medicine and Hygiene, 1049-1056.

Hardika, M. S. P., & Mahailni, D. S. (2019). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kejang demam berulang pada anak di RSUP Sanglah Denpasar. E-Jurnal Medika, 8(4), 1–9.

Nofia, V. R., Angraini, S. S., & Aktiva Dewi. (2020). Faktor Resiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Demam Kejang Pada Anak Di Ruangan Rawat Anak Rsud Sawahlunto. Prosiding Seminar Nasional STIKES Syedza Saintika, 126.

Downloads

Published

2023-12-31

How to Cite

Acikdin, M. H., Muhyi, A., & Toruan, V. M. L. (2023). Hubungan Jenis Kelamin, Status Gizi, dan Berat Badan Lahir Rendah dengan Kejadian Kejang Demam pada Anak di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda: The Relationship Between Gender, Nutritional Status, and Low Birth Weight with The Incidence of Febrile Seizures in Children at the RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda . Jurnal Sains Dan Kesehatan, 5(6), 953–961. https://doi.org/10.25026/jsk.v5i6.1382

Similar Articles

1 2 3 4 5 6 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.