Kecerdasan Emosional Apoteker dalam Pelayanan Kefarmasian di Apotek Kota Banjarmasin

Emotional Intelligence of Pharmacists in Pharmaceutical Service Banjarmasin City

Authors

  • Syahida Purnama Program Studi Magister Manajemen Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, Indonesia & Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia
  • Risya Mulyani Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia
  • Hasan Ismail Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Borneo Lestari Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Indonesia
  • Mustika Muthaharah Program Studi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.25026/jsk.v6i4.2254

Abstract

Pharmacists are described as professionals in clinical competence and service orientation towards care. Pharmacists are required to have professionalism to build compliance, satisfaction, and the image of the pharmacist himself. However, professionalism alone is still not enough to build a pharmacist's image without having good emotional intelligence, because a pharmacist with good emotional intelligence can control himself, understand patients' feelings, and build good relationships with patients. To improve service quality and customer satisfaction and build a good image of the pharmacist profession, a strategy is needed not only in professionalism but also in the need to build courtesy or courtesy values, namely emotional intelligence. This study aims to determine pharmacists' emotional intelligence in pharmacies in Banjarmasin city. The research method used was cross-sectional using a questionnaire instrument. In this study, the results of low pharmacist emotional intelligence were 4 people (13.3%,) pharmacists with moderate emotional intelligence were 23 people (76.7%) and pharmacists who had high emotional intelligence were 3 people (10%). The results showed that pharmacists' emotional intelligence was still in the low and medium categories so it still needed to be improved.

Keywords:          pharmacist, emotional intelligence, pharmaceutical services

 

Abstrak

Apoteker digambarkan sebagai profesional dalam kompetensi klinis dan orientasi layanan terhadap kepedulian. Apoteker dituntut memiliki profesionalitas untuk membangun kepatuhan, kepuasan, dan citra apoteker itu sendiri. Akan tetapi profesionalitas saja masih belum cukup untuk membangun citra apoteker tanpa memiliki kecerdasan emosional yang baik, karena seorang apoteker dengan kecerdasan emosional yang baik dapat mengendalikan dirinya sendiri, memahami perasaan pasien dan membangun hubungan yang baik kepada pasien. Sebagai upaya peningkatan kualitas layanan dan kepuasan konsumen serta membangun citra yang baik terhadap profesi apoteker diperlukan strategi bukan hanya dalam profesionalitas saja tetapi juga perlunya membangun courtesy atau nilai kesopanan yaitu kecerdasan emosional. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kecerdasan emosional apoteker yang bekerja di apotek di kota Banjarmasin. Metode penelitian yang digunakan cross-sectional menggunakan instrument berupa kuesioner. Dalam penelitian ini didapatkan hasil kecerdasan emosional apoteker rendah sebanyak 4 orang (13,3%,) apoteker dengan kecerdasan emosional sedang sebanyak 23 orang (76,7%) dan apoteker yang memiliki kecerdasan emosional tinggi sebanyak 3 orang (10%). Jadi hasil penelitian menunjukkan kecerdasan emosional apoteker masih ada dalam kategori rendah dan sedang sehingga masih perlu ditingkatkan.

Kata Kunci:         apoteker, kecerdasan emosional, pelayanan kefarmasian

References

[1] EDQM, Pharmaceutical Care?: Policies and Practices for a Safer, More Responsible and Cost-Effective Health System. Europe: Council of Europe. p. 7-9., 2012.

[2] Menkes RI, “Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Direktorat Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan,” vol. 2008, 2014.

[3] C. Hepler, L. Strand, D. Tromp, and S. Sakolchai, “Critically examining pharmaceutical care. J Am Pharm Assoc. 42: S18-9.,” 2002.

[4] Cipolle, R.J., L. M. Strand, and P. C. Morley, “Pharmaceutical Care Practice The Clinician’s Guide. Second Edition. New York: McGraw-Hill Education. Page 78-9,” 2004.

[5] N. Mardiati, “Pelaksanaan Standar Pelayanan Kefarmasian Apotek Di Wilayah Kota Banjarmasin,” vol. 01, no. 01, pp. 36–46, 2017.

[6] P. R. Yulia, L. M. Baga, and S. Djohar, “Kepuasan Konsumen Terhadap Pelayanan Apotek Dan Tingkat Pengetahuan Konsumen Mengenai Standar Pelayanan Kefarmasian Yang Berlaku ( Studi Kasus Di Kota Depok ),” vol. 2, no. 3, pp. 312–322, 2016, doi: 10.17358/JABM.2.3.312.

[7] P. S. Dianita and E. Latifah, “Tingkat Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan Obat Di Apotek Wilayah Kecamatan Mertoyudan Kabupaten Magelang,” J. Farm. Sains dan Prakt., vol. 3, no. 2, pp. 19–23, 2017, doi: 10.31603/pharmacy.v3i2.1727.

[8] D. Goleman, Kecerdasan Emosional: Mengapa EI lebih penting dari pada IQ. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2021.

[9] R. Wijayanti, “Pengenalan Sejak Dini Profesi Apoteker Melalui Metode Storytelling Bermuatan Pendidikan Karakter,” J. Pengabdi. Barelang, vol. 1, no. 3, p. 21, 2019, doi: 10.33884/jpb.v1i3.1321.

[10] C. Cadman and J. Brewer, “‘Emotional Intelligence: A Vital Prerequisite for Recruitment in Nursing’. 9,321-324,” J. Nurs. Manag., 2001.

[11] Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif , Kualitatif R&D. Bandung: Alfabeta, 2019.

[12] F. A. L. Kusuma, A. Susanto, and M. P. Sari, “Hubungan Kecerdasan Emosional dan Daya Tarik Interpesona dengan Kepuasan Pelayanan Obat di Apotek Goge Farma,” Pros. Semin. Nas. Unimus, vol. 5, pp. 1057–1063, 2022, [Online]. Available: https://prosiding.unimus.ac.id/index.php/semnas/article/view/1274

[13] L. T. Tjun, “Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Pemahaman Akuntansi Dilihat dari Perspektif Gender,” J. Akunt., vol. 1, no. 2, pp. 101–118, 2009, [Online]. Available: http://majour.maranatha.edu/index.php/jurnal-akuntansi/article/view/318

Downloads

Published

2024-08-31

How to Cite

Purnama, S., Mulyani, R., Ismail, H., & Muthaharah, M. (2024). Kecerdasan Emosional Apoteker dalam Pelayanan Kefarmasian di Apotek Kota Banjarmasin: Emotional Intelligence of Pharmacists in Pharmaceutical Service Banjarmasin City. Jurnal Sains Dan Kesehatan, 6(4), 622–627. https://doi.org/10.25026/jsk.v6i4.2254